Minggu, 13 Juni 2010

The Twilight Saga Vs Vampire Diaries

Pertama kali saya nonton serial ini saya shock bgt!! Damn, ternyata ada kisah vampir yang dibumbui kisah cinta-cintaan yang lebih seru dari Twilight (menurut saya sih gitu). Tapi jangan keburu salah sangka dulu, TVD (The Vampire Diaries) sama sekali nggak ngikutin Twilight yang diangkat dari novel besutan Stephenie Meyer (37) dengan judul yang sama; malahan TVD yang juga diangkat dari novel berjudul sama karya L.J Smith sudah terbit duluan sekitar tahun 1990 dan lumayan sukses di Amerika.

Dan meskipun sama-sama mengangkat topik seputar vampir, tapi keduanya sangat berbeda walaupun tentu saja ada berbagai kesamaan di berbagai hal misalnya; ada werewolf-nya sebagai musuh sang vampir (baru ada di session 2 September 2010 nanti), cinta segita pemeran utamanya, kota kecil nan mistik (kalau Twilight Forks, kalau di TVD ada Mystic Falls), bintang-bintang terkenal sebagai pemeran utama, umur para pemainnya yang rata-rata diceritakan masih SMA, dan kedua novel di atas ditulis oleh wanita, tapi banyak perbedaan mencolok yang akan saya bahas nanti.


Rencana menuangkan novel TVD ke serial TV sudah direncanakan sejak sangat lama oleh sang sutradara, namun karena L.J Smith, sang penulis, menghilang entah kemana setelah menulis 5 seri TVD, rencana tersebut mengalami penundaan cukup lama. But now! Setelah Smith kembali dan turut ambil bagian menjadi script writer-nya, VD melesat dan menuai kesuksesan yang dilangsir oleh berbagai tabloid telah menyusul kesuksesan serial Gossip Girl—juga Glee yang baru-baru ini diidolakan banyak remaja di Amerika.



Jika Twilight mengandalkan nama-nama besar seperti; Kristen Stewart as Bella, Robert Pattinson as Edward, Taylor Lautner as Jacob, Ashley Grenne as Alice, Nikki Reed as Rosalie, dan masih banyak lagi—The Vampire Diaries juga menyuguhkan nama-nama terkenal seperti; Nina Dobrev as Elena Gilbert, Paul Weasley as Stefan Salvatore, dan yang tentu saja paling keren; Ian Somerhalder as Damon Salvatore, dan masih banyak bintang pendukung lainnya seperti model cantik, Candice Acolla, si manis Sara Canning, Kayla Ewell, Steve Belford, Benjamin Ayress, dll. Di jamin deh, bagi kalian yang, apalagi cewek, bakal naksir berat sama aktingnya Ian Somerhalder as Damon and Paul Weasley as Stefan.


Cover DVD The Vampire Diaries


Elena (Nina Dobrev), Stefan (Paul Weasley), Jeremy (Steven R. Mcqueen), Bonnie (Katerina Graham),
Damon (Ian Somerhalder), Caroline (Candice Acolla)


Ian Somerhalder berperan sebagai badboy Damon Salvatore;
aktingnya yg natural bgt bikin kita naksir


My Fave Photoshoot


Paul Wesley, Nina Dobrev, and Ian Somerhalder
Walaupun mirip dengan Twilight yang menceritakan cinta segitiga tokoh utamanya, di serial TVD kalian akan disuguhkan cerita vampir dari segi yang lebih “gelap” seperti pembunuhan yang lebih seram, rahasia dan legenda kota (Mystic Falls), dan perasaan pemain-pemainnya dari sudut pandang yang nggak pernah kebayang banget. Dan meskipun serial ini lebih banyak mengedepankan unsur action-nya, bukan berarti di serial ini pengarangnya nggak mengedepankan unsur percintaan; malahan cerita sendiri dibuat hampir 70%nya dari sudut pandang Elena Gilbert, cewek manusia yang mencintai vampir (walaupun tetep nggak sedramatis twilight yang bisa diliat sendiri di gambar di bawah ini; pacaran di padang rumput indah dll).


Bella and Edward yang kesannya sama2 "nice"


Keindahan yang ditonjolkan Twilight

Di sini saya mau kasih bocoran sinopsisnya biar kalian lebih penasaran lagi sama serial vampir yang satu ini; Cerita dimulai saat Elena Gilbert (Nina Dobrev), cewek berumur 17 tahun yang baru saja kembali ke Mystic Falls setelah kecelakaan maut yang menimpa orangtuanya. Pada hari pertama dia masuk sekolah lg, dia papasan sama cowok murid baru yang keren dan cool banget, Stefan Salvatore (Paul Wesley). Karena Stefan yang kelihatannya bersahaja dan baik hati, nggak butuh waku lama buat Elena simpati sama cowok itu. Bahkan Stefan kelihatan sangat memahami perasaan Elena (yang baru saja ditinggal meninggal orangtuanya) dan sering mencoba menghibur Elena. Namun, tiba-tiba terjadi serangkaian pembunuhan misterius di Mystic Falls, Stefan yang bingung (karena dia tahunya cuma dia satu-satunya vampir yang ada di kota) mencari tahu kenapa hal itu bisa terjadi. Dan... tada! Munculah satu lagi vampir yang cakep, Damon Salvatore (Ian Somerhalder) yang nggak lain adalah kakak Stefan.

Berbeda dengan Stefan yang baik hati, Damon adalah vampir yang kejam dan bringas. Damon nggak pernah segan-segan ngebunuh manusia untuk bersenang-senang atau memuaskan dahaganya. Cerita terus berlanjut sampai Damon bertemu dengan Elena, Elena yang ternyata mirip banget dengan bekas pacar Damon dan Stefan (zaman dahulu, tepatnya tahun 1864, Damon dan Stevan pernah mencintai orang yang sama bernama Katherine) bikin Damon kaget banget. Dan bisa ditebak sendiri kan seterusnya kisahnya bakal gimana?

Elena Gilbert episode 1: Elena yang hobi menulis diari, tiba-tiba
dikejutkan oleh kabut yang tiba-tiba aja muncul di sana


Katherine, vampir jahat dari tahun 1864 yg dulunya pernah dicintai
Damon and Stefan (diperankan Nina Dobrev juga)


Damon yang awalnya suka ngeledekin Elena, lama-lama
jatuh cinta sama Elena


Waktu Stefan ngasih kalung berisi ramuan Vervain ke Elena


Stefan and Damon tahun 1864 waktu mereka masih "manusia"

Perselingkuhan Katherine and Damon dari Stefan di tahun 1864


Paul Wesley sebagai Stefan Salvatore

Katherine tahun 1864, cewek yang macarin Damon and Stefan
sekaligus

Di episode pertengahan diceritain kalau Stefan kecanduan
lagi sama darah manusia, sementara itu Damon malah makin nice

Elena dan Damon; walau tengil Damon sering
ngehibur Elena


The Vampire Diaries's cast

Sebenarnya, ceritanya nggak sesimpel itu. Banyak banget intrik yang super KEREN di setiap episodenya. Bahkan selesai saya nonton episode satunya, saya udah nggak sabar pengen nonton terusannya karena selain jalan ceritanya yang oke banget, saya juga naksir berat sama si Damon; selain BADBOY, Damon itu memiliki sesuatu yang wah banget yang membuat “kegiatan” keji yang dia lakukan terkesan lucu (Fyi, Ian Somerhalder itu mirip banget deh sama Chace Crawford). Di setiap episode-nya kita akan disuguhkan cerita mengenai Elena, Stefan, Damon, dan orang-orang lainnya yang bikin serial ini tambah cool! Selain vampir, di film ini juga diceritakan tentang witch dan werewolf.

PERBEDAAN VAMPIR DI TWILGHT DAN DI VAMPIRE DIARIES:

1. Di Twilight vampir nggak bisa terkena matahari karena sebenarnya tubuh mereka berkilauan. Di TVD, vampirnya juga nggak bisa kena sinar matahari, tapi bukan karena tubuhnya berkilauan; vampir akan terbakar dengan sinar matahari, seperti mitos aslinya, tapi dengan cincin yang dbuat oleh penyihir mereka bisa jalan-jalan bebas di siang hari.

2. DI Twilight vampirnya nggak bertaring dan luarbiasa pucat. Di TVD vampir akan keluar taring di saat-saat tertentu; kaya kalau mereka mencium darah atau sangat marah, selain itu muka mereka juga berubah jadi serem kalau mereka mengeluarkan taring. Di film ini vampirnya nggak dibuat pucat, mereka hanya pucat kalau mereka kelaparan, tapi setelah minum darah mereka akan kelihatan sehat lagi.

3. Di Twilight kita nggak bisa bersembunyi dari serangan vampir. Di TVD ada cara supaya vampir nggak bisa menghisap darah kita, kita harus meminum ramuan kuno yang disebut Vervain. Selain itu, Vervain juga berfungsi melumpuhkan si vampir, tapi nggak bikin dia mati, cuma melemahkan tenaganya untuk sementara.

4. Di Twilght vampir harus dibunuh dengan cara memutilasi tubuhnya kemudian membakarnya. Di TVD, vampir bisa mati dengan cara ditusuk jantungnya, juga dengan cara dibakar.

5. Di Twilight hanya vampir dengan “kemampuan khusus” yang bisa menghipnotis manusia. Nah, ini salah satu keunggulan vampir TVD, mereka bisa mengatur pola pikir kita, kecuali kita memakai pusaka yang sudah diisi dengan Vervain, mereka nggak akan bisa hipnotis kita.

6. Di Twilight vampir bisa keluar masuk seenaknya rumah manapun yang dia mau. Di TVD, untuk menyulitkan si vampir membunuh korban, mereka tidak akan bisa masuk ke dalam rumah korbannya kecuali jika si korban mengundangnya. Di sini serunya, karena kadang vampir bikin taktik tertentu biar bisa masuk ke rumah calon korbannya.

7. Di Twilght Bella diceritakan sebagai cewek yang lemah, ceroboh, dan keibuan. Di TVD, Elena Gilbert-nya diceritakan sebagai cewek populer yang tangguh, pemberani, dan nggak terlalu memuja pasangannya.

8. Di Twilight untuk menjadi vampir, kita harus mengalami siksaan yang superhebat sebelum menjadi vampir. Di TVD, berbeda sekali dengan Twilight, kalau kita mau jadi vampir baru kita nggak harus digigit vampir, bisa meminum darah si vampirnya saja; secara teknis, selama darah vampir mengalir di tubuh kita (paling lama 1 hari) kita memiliki antibiotik yang kuat, dan kita harus dibuat mati dulu untuk menjadi vampir.

9. Di Twilight vampir nggak bisa makan dan minum sesuatu selain darah. Di TVD, vampir bisa makan dan minum sesuatu walaupun jarang, dan untuk mengganti darah (Stevan udah berhenti minum darah manusia sejak lama) vampir bisa minum wiski, bir, sherry, scotch, tonik, wine karena intinya mereka membutuhkan asupan adalah untuk menghangatkan suhu tubuh–walaupun tentu tidak memuaskan dahaga.

10. Di Twilight vampir bertubuh keras kayak patung dan dingin kayak es. Kalau di TVD, setelah vampir minum darah, tubuh mereka akan menjadi hangat, dan di VD vampirnya bisa dilukai dan berdarah—tapi sembuh beberapa detik dan menit kemudian.

11. Di Twilight untuk berhenti membunuh manusia, mereka minum darah binatang. Di TVD, vampir jarang membunuh binatang, paling kepepet mereka mencuri atau membeli darah manusia di pusat pendonoran darah.

12. Di Twilght Edward sangat takut berhubungan fisik dengan Bella karena takut giginya menggores Bella dan membuat Bella jadi vampir. Di TVD, Stefan dan Elena nggak terlalu takut berhubungan fisik (Damon dan teman-teman kencannya juga sering berhubungan fisik) karena secara teori,taring mereka tidak beracun, darah merekalah yang mengandung racun dan tidak akan berpengaruh apapun selama si manusia tidak dibuat mati dulu.


TVD episode 1

Nah sekian dari saya tentang THE VAMPIRE DIARIES VS TWILIGHT. Semoga bermanfaat dan tidak merusak penilaian kita pada salah satunya. Cheers.

Ulasan Singkat NEW MOON

SEPERTI pendahulunya Twilight, sekuel keduanya, New Moon, sangat meledak di pasaran. Bahkan dilangsir dari beberapa media, New Moon meraup keuntungan lebih besar dari segi penjualan novel dibandingkan Twilight di seluruh dunia, yang sampai saat ini (tahun 2010) sudah diterjemahkan ke dalam sedikitnya 20 bahasa. New Moon sebenarnya tidak akan dibuat oleh Stephenie Meyer jika Twilight tidak diterima secara hangat oleh pembaca. Dan tidak seperti Twilght, yang diakui Meyer ditulis berdasarkan mimpinya (mimpi mengenai seorang gadis yang jatuh cinta pada vampir), kali ini Meyer dalam New Moon-nya mencoba menambahkan legenda werewolf yang memang sudah cukup termahsyur di dunia Barat ke ceritanya.


JACOB BLACK, tokoh cowok Indian (dipertengahan buku diungkap adalah werewolf) yang setahun setengah lebih muda dari Bella Swan dan diperankan oleh Taylor Lautner (17) dalam versi layar lebarnya, cukup menyedot perhatian pembaca. Diceritakan bagaimana Jacob menghibur Bella yang kala itu sangat terpukul setelah kepergian Edward, kekasih vampirnya—di awal buku Edward memutuskan meninggalkan Bella karena merasa status ‘vampir’nya bisa membahayakan orang yang dicintainya—secara tiba-tiba; Jacob selalu ada disisi Bella untuk menutup “lubang menganga” dalam hati Bella.

Namun masalahnya, Jacob tidak hanya sekedar menjadi pelipur lara bagi Bella yang sedang patah hati; Jacob menawarkan sepenggal bulan lain untuk Bella. Jacob jatuh cinta pada Bella dan rela menukarkan apa saja asalkan Bella memilihnya dan melupakan Edward. Tapi Bella tidak dapat melakukannya. Di balik perasaannya yang terluka, Bella tahu bahwa orang yang dicintainya adalah Edward. Saat itulah, intrik semakin berlanjut, ditambah lagi saat Jacob menghilang dan akhirnya diketahui berubah menjadi werewolf (serigala jadi-jadian dalam legenda), Bella tidak dapat tinggal diam lagi. Bella tahu ia harus bertindak saat itu juga, ia harus mengembalikan sahabatnya ke pangkuannya lagi. Sampai suatu hari Alice Cullen, adik vampir Edward yang bisa meramal masa depan, datang karena melihat “kematian” Bella. Di buku ini Meyer juga "mengenalkan" tokoh-tokoh baru kepada kita semua, sebut saja keluarga vampir Italia yg sangat beradab, keluarga Volturi. Aktris berbakat Dakota Fanning juga turut ambil bagian memerankan tokoh vampir jahat, Jane.




Karena merasa sering membahayakan nyawa Bella, Edward mutusin
buat ninggalin Bella


Setelah Edward ninggalin Bella, Jacob selalu
ada di samping Bella


Bella dan Jake di pantai


Edward menunjukkan diri di depan warga Volterra

Di buku ini, lagi-lagi, Meyer menyuguhkan cerita yang sangat apik, walaupun menurut saya dominasi Shakespeare khususnya cerita Romeo and Juliet masih begitu kental. Dan kalau kalian belum tahu tentang legenda yang mengatakan werewolf adalah musuh bebuyutan bagi vampir, kalian bisa nonton film-nya Van Helsing yang dibuat berdasarkan legenda di Transylvania dan film-film kenamaan Hollywood lain seperti Underworld. Jadi dengan begitu bisa dibilang, Meyer bukanlah orang pertama yang mencetuskan ide menjadikan werewolf sebagai tandingan vampir walau di buku keempat, Breaking Dawn, diketahui Jacob lebih cocok disebut Shapeshifter.

Menyusul kesuksesan bukunya, seperti di tahun sebelumnya versi layar lebar Twilight dirilirs, New Moon versi layar lebar pun segera hadir di bioskop-bioskop seluruh dunia. CHRIS WEITZ, sutradara yang terkenal sangat perfeksionis, akhirnya didaulat untuk menggantikan Catherine Hardwicke, sutradara yang sebelumnya membesut Twilight.Sayangnya, menurut banyak orang yang sudah menonton film selanjutnya dari The Twilight Saga ini, film yang dibuat Chris Weitz kurang berkesan karena kurang menyentuh dibandingkan versi novelnya yang menyajikan banyak momen mengharukan. Tapi selepas dari semua kekurangan di sana-sini, menurut saya, kita harus tetep menghargai jerih payah Weitz yang sudah berkerja keras mengapresiasikan imajinasi Meyer ke versi film.

Berikut beberapa perbedaan paling mencolok New Moon versi novel dan versi filmnya versi The Junklebook:

1. Versi novelnya Jacob memiliki tinggi badan nyaris 2 meter setelah berubah menjadi werewolf. Di film, Taylor Lautner yang berperan sebagai Jacob cuma memiliki tinggi badan 178 cm. Bahkan sempat ada gosip pemecatan Taylor (walaupun gak jadi) dan sutradara positif memilih aktor STEVEN STRAIT untuk menggantikannya. Padahal jujur aja, guys, menurut saya Steven Strait lbh cocok memerankan Jacob krn tingginya emang 188cman.

Di foto ini Steven Straitnya Jake bgt ya?

2. Versi novel Jacob nggak memberikan Bella kado ulang tahun; Jacob baru tahu Bella ulang tahun waktu mereka ngobrol di bagian belakang pondok Jacob. Di film, Jacob datang ke sekolah Bella untuk memberikan barang Indian bernama ‘penangkap mimpi’.

3. Versi novel Bella nggak pergi kebut-kebutan naik motor sama berandalan, cuma menghampiri mereka ke dalam bar. Di filmnya, Bella sengaja melakukan hal-hal gila seperti kebut-kebutan dengan seorang berandalan untuk menghadirkan imajinasi tentang Edward.

Terlepas dari kekurangan dan kelebihan 2 versi di atas, guys, kehadiran Twilght dan New Moon memang memberikan “angin segar” di dunia perfilman Hollywood. DI blog sebelumnya saya juga membuat penilaian terhadap serial pertama The Twilight Saga, Twilght, yang semoga saja bermanfaat bagi pembaca.



Untuk yang pengen membaca lebih lengkap tentang proses pembuatan New Moon, beli aja buku yang berjudul: The Official Illustrated Movie Companion; Mark Cotta Vaz, harganya waktu saya beli sekitar 80.000 (2009), tapi saya rasa itu sepadan sama dalemnya yg full colour, and bagus bgt kok.

Twitter saya: @andrafedya.

Sabtu, 12 Juni 2010

TWILIGHT Versi Novel & Layar Lebar

NOVEL yang yang diakui ditulis berdasarkan mimpi oleh Stephenie Morgan Meyer (lahir di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, 24 Desember 1973; umur 36 tahun - pada tahun 2010) ini memang cukup membuat banyak orang terbius dan menjadi addicted. Saya pun selaku orang yang pernah membaca novel ini harus mengakui kalau cara penulisan Meyer di novel itu sangat bagus dan menarik—dan tentunya langsung membuat jatuh hati; banyak bagian yang membuat jantung saya berpacu, khususnya ketika Meyer—dengan sangat cerdas—menyajikan misteri-misteri yang baru diungkap di bab-bab selanjutnya.

Di tanah air sendiri diperkirakan novel Twilight karya Stephenie Meyer ini terjual hingga 100ribu eksemplar—walaupun masih kalah setengahnya dari satu judul Harry Potter karya J.K Rowling yang menembus angka 200ribu eksemplar, tetapi menurut saya untuk novel fiksi tentang vampir yang sebelumnya kurang populer di Indonesia, Twilight bisa dibilang layak mendapatkan gelar Best Seller untuk kategori fiksi romantis.


Seperti yang dikatakan banyak orang, banyak unsur yang membuat novel ini sangat menarik; mulai dari pemilihan sudut pandang memakai sistem penceritaan ‘aku-an’ yang membuat pandangan tentang vampir menjadi lurus, gaya penulisan yang romantis serta enak dibaca dan fleksibel, namun dari sekian banyak kelebihan Meyer dalam menginterpretasikan imajinasinya, yang paling mencolok tentu saja adalah cara wanita ini "menciptakan" vampir yang begitu berbeda dengan vampir yang ada sebelumnya. Maka jangan heran berkat keapikannya “mempermainkan perasaan”, buku pertama Meyer ini menuai banyak pujian dari jutaan orang di seluruh dunia. Bahkan, sebuah penerbitan kenamaan New York menyebut karya Meyer ini sebagai novel vampir paling berpengaruh di dunia.Wow!

Mengekor pada kesuksesan novel Twilight ini, versi layar lebar dengan judul yang sama pun dibuat dan diputar (2008) di bioskop-bioskop seluruh dunia. Kristen Jaymes Stewart (lahir di Los Angeles, California, Amerika Serikat, 9 April 1990; umur 20 tahun) beruntung memerankan tokoh Isabella Mary Swan atau Bella, bersama beberapa aktor remaja Hollywood berbakat lainnya; Robert Thomas Pattinson (lahir di London, England, 13 Mei 1986; umur 24 tahun) sebagai Edward Cullen, Taylor Daniel Lautner (lahir di Grand Rapids, Michigan, 11 Februari 1992; umur 18 tahun)sebagai Jacob Black atau Jake, dan sebut saja beberapa nama lain yang turut meramaikan peran yang tak kalah penting; Billy Burke (44) as Charlie Swan, Peter Facinelli (37) as Carlisle Cullen, Ashley Grenne (23) as Alice Cullen, Kellan Lutz (25) as Emmett Cullen, Elizabeth Reaser (37) as Esme Cullen, Nikki Reed (22) as Rosalie Hale, dan Jackson Rathbone (25) as Jasper Hale.




Menembus angka sangat fantastis dalam tempo sekejap pada pemutaran versi layar lebarnya di seluruh dunia, tentulah menimbulkan berbagai opini dari masyarakat; khususnya orang-orang yang sudah membaca novelnya kemudian filmnya (jika mereka memang membandingkan keduanya). Dilangsir dari berbagai sumber, opini yang muncul dari masyarakat sangat beragam; ada yang pro dan kontra;

Seperti berita yang dikumpulkan dari berbagai media, nama-nama aktor dan aktris yang memerankan film tersebut melambut cepat ke puncak karirnya. Mungkin nama Kristen Stewart (pernah memerankan Zathura, Panic Room, Adventure Land,The Messengers dsb) dan Robert Pattinson (Harry Potter: and The Goblet of Fire as Cedric Diggory) sudah tidak asing karena pernah memerankan film laris, tapi siapa yang kenal dengan nama-nama seperti Taylor Lautner, Ashley Grenne, Kellan Lutz, Jackson Rathbone, Nikki Reed sebelum Twilight versi layar lebar ini dirilis? Bahkan menurut artikel yang pernah saya baca, nama-nama seperti Isabella, Edward, Jacob, Alice, Rosalie, Jasper, dan Emmett menjadi nama-nama yang paling populer untuk nama bayi-bayi yang lahir antara tahun 2008-2010.

Well, berkat film ini, nama-nama tersebut langsung meroket menempati jajaran aktris/aktor Hollywood paling digilai di seluruh Hollywood. Dan tentu saja, dari hal-hal tersebut kalian bisa menyimpulkan sendiri, masyarakat yang membuat karir seluruh cast Twilight terus meroket adalah masyarakat yg termasuk ke dalam komunitas yang pro pada kehadiran Twilight versi layar lebarnya, seperti yang saya sebut di atas. Tapi bagaimana pendapat orang-orang yang kontra? Orang yang setelah membaca kemudian menonton versi layar lebarnya dan merasa kecewa?

Baiklah, berhubung saya termasuk ke dalam golongan orang yang netral, saya mau berbagi pendapat saya tentang Twilight versi novel dan versi filmnya. Check This Out:

Twilight Versi Novel:
#KELEBIHAN Twilight Versi Novel:

1. Karena sudut pandangnya dari satu orang, yakni Bella Swan, perasaan di novel ini begitu kental.
2. Mudah dimengerti dan selalu ada poin yang sangat penting di setiap babnya.
3. Kata-katanya ‘ngena’ banget, dan saya selalu suka sama kalimat yang ini;
“Tentang tiga hal aku benar-benar yakin. Pertama, Edward adalah vampir. Kedua, ada sebagian dirinya—dan aku tak tahu seberapa dominan bagian itu—yang haus akan darahku. Dan ketiga, aku mencintainya. Dan cintaku padanya teramat dalam dan tanpa syarat.”
4. Setiap akhir bab, Meyer selalu bikin kita penasaran untuk ‘ngintip’ bab selanjutnya.
5. Bisa bikin kita memangis sekaligus tersenyum dalam waktu bersamaan.
6. Isinya pas. Bener-bener pas. Cukup dibaca sehari-dua hari. Nggak buang-buang waktu.
7. Vampir, nggak seperti di cerita aslinya atau di novel lain, di sini lebih ditonjolkan keindahannya.
8. Prolognya bagus.

#KEKURANGAN Twilight Versi Novel:

1. Kadang ada saatnya Bella terlalu memuja-muja Edward, kesannya jadi agak berlebihan.
2. Kelemahan Bella terlalu dibuat-buat. Sedikit-sedikit kesandung, sedikit-sedikit jatuh. Terlihat lemah, walaupun bagian yang itu mungkin sengaja dibuat gitu.
3. Meyer terlalu terinspirasi sama Romeo and Juliet karya Shakespeare untuk sudut pandang si Bella Swan-nya.
4. Cover buku versi Indonesia kurang bagus. Jauh lebih bagus versi Amerika, yang menurut saya sangat menggambarkan Twilght itu sendiri; sepotong apel merah pada background hitam pekat; lebih berkesan misterius, dramatis dan romantis, seperti isinya.
5. Jujur aja, saya paling nggak suka sama bagian dimana Bella sama Edward di padang rumput itu, waktu Edward ngasih liat ke Bella kalau vampir itu berkilauan di bawah sinar matahari langsung.
6. Di Twilight, semua vampir-nya nggak punya TARING, dan itu aneh banget karena seharusnya vampir itu punya taring—apapun alasannya—walaupun taring itu hanya muncul sewaktu-waktu. Meyer terlalu ingin menunjukkan keindahan si vampir.

Twilight Versi Layar Lebar
#KELEBIHAN Twilight Versi Layar Lebar:

1. Cast-nya lumayan cocok. Yang paling cocok menurut saya: Taylor Lautner as Jacob Black (indiannya dapet banget walaupun Jake-nya agak pendek), Peter Facinelli as Carlisle Cullen, and Ashley Grenne as Alice Cullen. Sayang, Bella-nya kelihatan terlalu ‘tangguh’ untuk seorang Bella. Edward-nya cukup oke, ganteng, senyum Rob cute abis di sana.
2. Style para pemainnya oke banget.
3. Bagian favorit adalah bagian pas hampir ending; Bella sama Edward dansa (padahal kakinya Bella lg di gips) dan selanjutnya kissing—pas kissing romantisnya dapet banget.
4. Bagian baseball-nya dikemas rapi, sesuai bayangan di novelnya.
5. Karena sutradaranya cewek, Catherine Hardwicke, sentuhan indahnya kerasa dari awal sampai akhir.

#KEKURANGAN Twilight Versi Layar Lebar:

1. Make up pemainnya jelek. Sorry. Bedaknya berantakan, foundation pucat untuk vampir-nya nggak rata. Softlens Edward dan vampir “vegetarian” lainnya yang warnanya kuning-madu kelihatan palsu banget.
2. Rumah Edward jauh bgt dari gambaran di novel.
3. Banyak bagian penting di novel diubah; misalnya tokoh Lauren, cewek yang sirik sama Bella ilang gitu aja (kalaupun ada sama sekali nggak semenonjol di novel). Padahal dengan adanya tokoh Lauren, hidup Bella lebih seimbang (nggak terlalu perfect).
4. Pas bagian Edward gendong Bella naik pohon tinggi, geli abis. Jatuhnya nggak sedramatis di novel—cenderung lucu.
5. Saya nggak tahu kalau Laurent, si vampir nomaden itu ternyata berkulit hitam. Dan dengan make up yang salah kulitnya jadi aneh.
6. Bagian di padang rumput, bagian yang emang saya nggak terlalu respek, kelihatan klise banget. Bunga-bunganya kayak di tempel-tempel gitu aja. Aneh.
7. Waktu pertama kali Edward dateng sama Bella ke sekolah bareng, Edward pake kacamata item. Menggelikan.
8. VAMPIR TANPA TARING = INUL TANPA GOYANG... hehe. Mungkin karena Meyer seorang cewek, dia mau vampir “ciptaannya” lebih sempurna, walaupun sempurna nggak selamanya bagus juga.


Twilight

Well, segitu sedikit komentar dan pendapat dari saya tentang Twilight. Di blog selanjutnya mungkin saya akan bahas sedikit tentang New Moon dan lainnya. Terima kasih sudah membaca tulisan saya, semoga bermanfaat untuk kalian semua. Buat yang udah baca, silahkan kasih komentar. Cheers.